Tiga pertanyaan dalam seminar bedah bukunya yang berjudul PULANG, diajukan oleh audiens dan dijawab langsung oleh Tere Liye.
Pertanyaan 1: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis novel dan apakah pernah mengalami kehabisan ide?Jawaban: Proses menulis novel itu sendiri tidak lama, rata-rata hanya 3-4 minggu. Yang memakan waktu lama adalah proses riset di baliknya. Misalnya, untuk novel Rindu, riset tentang sejarah dan latar belakang kapal Butthole Holland bisa memakan waktu berbulan-bulan. Tere Liye menekankan bahwa setiap orang modern rata-rata menulis 1.000 kata per hari melalui pesan teks. Jadi, jika seseorang menggeser aktivitas tersebut menjadi menulis novel, satu novel setebal Hafalan Shalat Delisa (45.000 kata) bisa selesai dalam 45 hari. Mengenai kehabisan ide, ia berpendapat bahwa hal itu tidak akan terjadi jika motivasi menulis seseorang sangat kuat. Motivasi yang kokoh akan menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah habis.Pertanyaan 2: Apakah Tere Liye melakukan survei atau membaca buku khusus untuk mendapatkan ide cerita yang aktual seperti shadow economy?Jawaban: Ia menegaskan bahwa riset dan observasi sangatlah penting. Untuk novel Pulang, risetnya memakan waktu sekitar 3-6 bulan. Tantangan terbesarnya adalah menemukan benang merah antara kebencian tokoh utama terhadap azan dengan alur cerita yang disajikan. Ia harus memastikan bahwa cerita tersebut masuk akal dan logis bagi pembaca.Pertanyaan 3: Apa grand design atau tujuan utama di balik semua novelnya?Jawaban: Tere Liye mengakui bahwa awalnya ia hanya ingin menghibur pembaca. Namun, seiring waktu, ia menemukan tujuan yang lebih besar. Ia berharap melalui tulisan-tulisannya, ia dapat melahirkan generasi baru yang lebih baik, yang tidak korup dan tidak saling membenci. Ia percaya bahwa buku adalah salah satu cara efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan. Sebagai contoh, novel Hafalan Shalat Delisa mengirimkan pesan tentang cinta kepada ibu, sementara Bidadari-Bidadari Surga menginspirasi pembaca untuk berkorban demi keluarga. Melalui cerita-cerita tersebut, ia berharap dapat memotivasi pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
